Wednesday, August 19, 2015

Explore Kuala Lumpur Seharian, Mungkinkah?




Yup, explore Kuala Lumpur seharian mungkin banget gan. Trus bagaimana caranya? Rute-rutenya gimana? Apa saja tempat-tempat rekomended buat dikunjungi? Pakai transportasi apa? Kalau mau nginep mendingan dimana? Kuliner apa saja yang kudu disantap? Wowowowoy, sabar dulu gan, sabar. Akan ane bahas satu persatu di tulisan ane berikut. Budgetnya berapa? Iya gan, tenang, akan ane share juga rincian biaya nya disini. Monggo, silahkan dilanjut gan.


Tulisan ini adalah lanjutan dari rangkaian tulisan ane sebelumnya: 19312 Story, 1 Trip,9 Kota di 3 Negara, Selama 12 Hari. Khusus di artikel ini ane share pengalaman trip hari pertama ane di kota pertama yang ane kunjungi: Kuala Lumpur. Jujur aja, ane sebenarnya tidak terlalu banyak mengetahui seluk beluk detail mengenai Kuala Lumpur ini. Karena hingga menjelang hari-H keberangkatan, ane sudah tidak sempat lagi melakukan survey mendalam mengenai rute-rute yang akan ane tempuh di sini. Cuma masukin Kuala Lumpur di hari pertama itinerary, that’s all :D. Prinsip “gimana entar aja” lebih dominan disini daripada “entar gimana”..hoho. Walaupun demikian akan ane coba share pengalaman yang telah ane lalui selama pusing-pusing di Maleysie ini... Atuuuk, ooy atuuuk.. betul, betul, betul...

Landing di Bandara KLIA 2
Berangkat dini hari dari Sukabumi, subuh nyampe di Bandara Soekarno Hatta, pagi take off, siang nya sudah landing di Bandara KLIA 2. Bandara KLIA 2 ini bandara yang baru dibangun. Pesawat LCC yang tadinya nangkring di Bandara bernama LCCT (Low Cost Carier Terminal), sekarang di pindahkan ke KLIA 2 ini. Area bangunan dan area landasan cukup besar, namun masih terlihat sepi. Setelah melewati proses pengecekan paspor oleh petugas imigrasi, ane langsung bergegas mencari suatu tempat yang berlogo “information center”. Karena ane masih nge-blank banget dari sini mau kemana, belum tau rute-rute nya. Dan inilah senjata sakti yang diberikan oleh petugas bagian informasi bandara yang menjadi panduan jitu ane selama “pusing-pusing” di Kuala Lumpur: peta wisata!

Peta wisata Kuala Lumpur. [pict: klcitygallery.com]

KL Sentral, pusat transportasi umum di Kuala Lumpur
Untuk menuju pusat kota dari bandara KLIA 2 ini, ane harus menuju KL sentral terlebih dahulu. Ada 2 rute yg bisa ditempuh, yaitu pakai kereta atau pakai bus. Pakai kereta lebih cepat, tiket lebih mahal. Sedangkan kalau pakai bus waktu tempuh lebih lama, tiket nya lebih murah. Ane pilih pakai bus. Beruntungnya ane di bus bisa ngobrol panjang lebar dengan penumpang yg duduk di sebelah ane. Dari penumpang tersebut ane jadi dapat banyak informasi seputar sightseeing yang recomended di Kuala Lumpur. Cup dah, ane tandain beberapa titik di peta, lalu bikin strategi singkat untuk menempuh rute yang paling efektif dan efisien. Tidak lupa pula ane catat informasi penting dari Mbak ini, ternyata ada bus gratis, namanya Go KL. Wajib di coba :D

KL Sentral, pusat transportasi umum di Kuala Lumpur

Si koin plastik
Dua hal unik yg ane temui saat berada di KL sentral ini adalah cara pembelian tiket kereta dan bentuk tiket keretanya. Pembelian tiket dilakukan melalui vending machine (ane sempat planga plongo, takjub juga ternyata Malaysia selangkah lebih maju, di Jakarta aja blum ada yang beginian...xixixi). Penggunaan tiket vending machine ini cukup sederhana, hanya lebih kurang 3 - 4 step saja: pilih bahasa (ada bahasa english ko), pilih rute (cukup dg memilih stasiun yang dituju), terus pembayaran (masukan uang pada tempatnya), terakhir kluar tuh tiket dalam bentuk koin plastik.

Ticket vending machine (kiri) dan tiket kereta berbentuk koin plastik (kanan)

Adapun cara pemakaian tiket koin plastik ini hampir sama dengan stasiun kereta di Jepang. Pada saat akan melewati portal masukkan tiket koin tersebut, portal akan terbuka otomatis. Lalu ambil lagi koin nya yg keluar di arah depan portal. Beda nya, kalau di jepang tiket nya pakai tiket kertas bukan koin plastik. Untuk keluar dari stasiun cara nya hampir sama seperti masuk. Hanya saja setelah melewati portal, koin plastiknya tidak perlu di bawa lagi, karena sudah otomatis tersimpan di dalam mesin portal tersebut.

Bus gratis Go KL
Dari KL sentral dilanjutkan dengan kereta, akhirnya tibalah ane di stasiun pasar seni. Dari pasar seni inilah akses untuk naik bus gratis Go KL ke Bukit Bintang. Rencana nya ane mau ke penginapan dulu buat naro tas ransel, sembari istirahat sejenak. Bus Go KL ini ada 2 jalur: jalur hijau dan jalur ungu. Adapun rute-rute nya ane lampirin di bawah.

Rute bus Go KL, jalur ungu dan jalur hijau. Bagian paling pojok kiri bawah itu pasar seni.



Paradise vs paradiso
Setelah turun dari bus di daerah Bukit bintang, baru deh ane keluarin catatan alamat penginapan yang akan dituju: 116-B Jalan Bukit Bintang, Kuala Lumpur. Waks, Cuma ini doang? Kenyataan nya daerah Bukit Bintang cukup besar juga. Waktu itu sempat kepikiran, kenapa ane ga siapin peta lokasi penginapan nya dari kemaren-kemaren..huhu.. Akhirnya mau tidak mau ane harus back to nature, kembali ke teknologi konvensional: teknologi bacot! Dari sekian banyak orang yang ane tanyai, salah satunya adalah Bapak-bapak petugas kebersihan disana. Sempat salam-salaman dan ngobrol ringan sejenak. Udah kayak ketemu teman lama aja..xixixi.. Bapak ini bercerita singkat mengenai kisah perantauannya dari ranah Jawa ke Malaysia ini. Terakhir ane kembali ke topik utama pembicaraan, ternyata si Bapak ini juga ga tau alamat penginapan yang ane maksud..haha.. Setelah nanya sana sini, plus muter-muter keliling Bukit Bintang selama sejam lebih, akhirnya ane sampai juga ke penginapan yang dituju.

Sesampai di penginapan ane dihampiri oleh resepsionis untuk proses check in. Sambil menunggu resepsionis memeriksa nama ane di daftar pengunjungnya, ane perhatikan kondisi sekitar. Sempat ga yakin juga dengan penginapan yang ini, terlihat kurang rapi dan kurang bersih. Dan ternyata, nama ane ga ada di daftar pengunjung. Duh, kenapa lagi ini? Setelah memeriksa bukti boking penginapan yang ane bawa, ternyata penginapan ane bukan disini, tempat yang ane boking adalah paradiso, kalau yang ini namanya paradise (wuiiihh..beda 1 huruf terakhir doang). Untungnya resepsionis ini tau lokasi penginapan yang dimaksud. Ane harus jalan kaki lagi sekitar 500 meter dari sini. Dan di paradiso yang asli ini tempat nya jauh lebih meyakinkan dari pada tempat yg ane kunjungi sebelumnya.



Info:
Paradiso Bed & Breakfast, termasuk rekomended buat ane karena:

  • Harga cukup murah, semalam cuma kisaran 30 ringgit saja
  • Lokasi strategis, berada di kisaran area pusat perbelanjaan di bukit bintang, dekat dengan jalur bus Go KL, dan stasiun monorel.
  • Bersih dan nyaman, resepsionis nya juga ramah dan informatif
  • Akses wifi gratis, dan disediakan juga 1 unit PC untuk keperluan browsing, google maping, reservasi online, dsb.
  • Plus dapat sarapan pagi gratis. Nah ini nih penting..wakwkwk

Untuk reservasi bisa langsung via web di alamat berikut: www.paradiso-kl.com

Note:
Untuk reservasi penginapan via online di paradiso ini harus menggunakan kartu kredit. Namun pembayaran via kartu kredit ini ternyata hanya untuk semacam uang muka boking saja. Pembayaran real-nya dilakukan saat agan datang dan check in di penginapan tersebut. Sayangnya, info ini baru ane dapatkan belakangan, on the spot, saat sudah berada di lokasi penginapan. Akibatnya hampir setengah dari uang saku yang ane bawa habis untuk pembayaran biaya penginapan plus deposit nya (asli, biaya yang beginian di luar dugaan ane). Saat itu ane cuma bawa uang ringgit sejumlah 100 RM saja. Setelah dipotong biaya transport dari bandara ke Bukit bintang dan biaya penginapan, uang yang ane pegang cuma tinggal sekitar 55 RM saja, padahal ane belum kemana-mana..huhu.. Konsekuensi nya ane harus atur semaksimal mungkin jadwal makan ane, alias tahan lapar semaksimal mungkin. Makan nya ntar aja belakangan, kalau udah beres ngunjungi spot-spot sightseeing disana. Itupun klo masih ada uang ringgit yg tersisa :D

Peta lokasi Paradiso Bed & Breakfast yang telah ane search pake google map. Lokasinya bersebelahan dengan McDonald, dekat persimpangan stasiun monorel Bukit Bintang.


Batu Caves
Setelah solat dan istirahat sejenak di penginapan, ane putuskan untuk mengunjungi sightseeing paling jauh dulu yakni Batu Caves. Rute nya: naik bus Go KL dari Bukit Bintang ke Pasar Seni, trus jalan kaki dari Pasar Seni ke stasiun Kuala Lumpur, lalu naik kereta dari stasiun Kuala Lumpur ke stasiun Batu Caves. Nah, sightseeing Batu Caves ini lokasi nya berada di sekitar area stasiun Batu Caves (stasiun terakhir di jalur tersebut).

Yang pertama kali ane temui saat mengunjungi batu caves ini adalah kuil-kuil tempat ibadah umat Hindu. Sebagaimana sempat ane baca sekilas di google, ternyata memang banyak monyet-monyet yang berkeliaran di area sini. Monyet-monyet tersebut berasal dari atas bukit dan berkeliaran di sekitar kuil untuk mencari remah-remah makanan. Hati-hati kalau agan lagi bawa makanan, monyet-monyet disini terkenal galak kalau liat makanan. Bakalan langsung di sambar. Ciaaaatt!! 

Terus berjalan ke arah dalam, terdapat terdapat beberapa bangunan lagi seperti kuil. Banyak banget patung-patung dewa Hindu di sini yang ane tidak tau nama nya patung apa. Setelah berjalan terus ke bagian dalam lokasi, akhirnya ane menemukan pemandangan yang cukup mempesona. Berdiri dengan megahnya sebuah patung raksasa berwarna emas, yang di sebelahnya terhampar anak tangga ke atas menuju ke sebuah goa, goa batu.
 

Batu Caves. Goa batu nya berada di ujung paling atas anak tangga tersebut.

Banyak pengunjung berhenti cukup sampai di sini saja, tidak naik ke atas bukit, karena anak tangga nya sangat sangat buaanyaaak sekali. Perlu mental baja dan kemauan kuat untuk mendaki anak tangga ini hingga sampai ke puncak teratas (lebay..xixixi). Karena penasaran ingin tahu di atas nya kayak apa, akhirnya ane telusuri anak tangga itu satu persatu. Dan ternyata pemandangan di dalam area goa batu ini benar-benar unik dan keren, dan jarang ane temui ditempat lain. Hanya orang-orang berkeinginan kuat dan bermental baja sajalah yang bisa menikmati pemandangan di dalam goa batu ini (yaaahh..dibahas lagi..xixixi). Untuk foto-foto lainnya termasuk bagian dalam batu caves yang menakjubkan ane lampirkan di sini.


Jalan kaki keliling kota Kuala Lumpur
Setelah puas mengunjungi batu caves, dan jeprat-jepret sana sini. Ane melanjutkan perjalanan untuk explore pusat kota Kuala Lumpur. Jalur yg ane tempuh sama dengan sebelumnya, hanya berbalik arah saja, yaitu naik kereta dari stasiun Batu Caves menuju stasiun Kuala Lumpur. Dari sini ane lanjutkan berjalan kaki menyusuri sepanjang sisi jalan di pusat kota Kuala Lumpur.

Salah satu sudut jalan kota Kuala Lumpur

Sambil berjalan kaki, ane melewati beberapa tempat keramaian maupun yang tidak ramai sekalipun. Jadi ceritanya ini jalan kaki jalur bebas tanpa rute yang pasti, pergi mengikuti kemana pun angin kuala lumpur berhembus..hoho. Beberapa tempat yang ane lewati antara lain: tempat nongkrong sekaligus pusat jajanan kuliner bagi turis-turis asing dan penduduk lokal di sepanjang jalan. Nama daerah nya ane ga tau pasti, mirip-mirip pecinan gitu, mayoritas yang dijajakan di sini adalah souvenir etnis china serta berbagai ragam masakan china yang kebanyakan dibuat dari olahan dagingnya si bob, yang tidak halal tentunya. 

Berikutnya ane melewati kasturi walk. Waktu itu di sana lagi rame banget, karena ada event konser musik jalanan gitu. Oya di area kasturi walk ini juga banyak yang jualan kuliner khas melayu yang cukup menggiurkan (namun apa daya berhubung uang di kantong lagi cekak, ane terpaksa harus puas hanya dengan melihat dari kejauhan saja tanpa membeli..huhu). Lalu ane terus berjalan menyusuri bangunan-bangunan tua di sepanjang jalan serta beberapa spot-spot bagus di sekitar nya. Hingga sampailah ane di Masjid Jamek. Setelah gempor berjalan kaki ke sana kemari, berikutnya ane lanjutkan naik kereta ke stasiun KLCC. Naiknya di stasiun Masjid Jamek.

Menara Kembar Petronas di KLCC
Dari berbagai informasi yg ane dapatkan bahwa spot terbaik mengunjungi menara petronas adalah di malam hari. Jadilah menara petronas menjadi tujuan sightseeing terakhir ane. Menara petronas ini berada di area Kuala Lumpur City Center (KLCC), lebih tepatnya di Suria KLCC – sebuah bangunan mall raksasa yang cukup elit di sana. Di pekarangan Suria KLCC ini, di dekat kolam di halaman belakang, saat itu sedang berlangsung pertunjukkan musik instrument secara live. Hebatnya alunan musik yang dibawakan tersebut diikuti oleh gerakan-gerakan variatif dari beberapa air mancur di tengah kolam tersebut. Air mancur ini bergerak sangat atraktif ke berbagai arah, tinggi rendah, warna warni, dan senada. Kesemua gerakan air mancur tersebut benar-benar senada dengan musik yg sedang dimainkan. Keren banget!!

Special instrument performance, diiringi oleh gerakan artistik nan atraktif dari pancaran-pancaran air mancur di area pekarangan menara petronal KLCC



Nasi lemak, oh nasi lemak
Berdasarkan info dari rekan kerja ane yang orang Malaysia, kuliner khas Malaysia yg kudu di santap di sini antara lain nasi lemak dan nasi ayam (chicken rice). Berhubung budget ane pas-pasan, ane harus milih salah satu. Nasi lemak menjadi prioritas ane, karena menurut ane ini jauh lebih unik dari pada nasi ayam..hihihi.. Alhasil, jadilah ane bertekad harus bisa nyobain nasi lemak asli made in Malaysia ini. Ingatan mengenai nasi lemak ini kembali melayang-layang di pikiran ane saat sedang berada di Menara Petronas di KLCC ini. Sumpah, perut ane keroncongan banget. Setelah puas mengunjungi menara petronas ane langsung buru-buru balik ke penginapan. Rute nya tinggal naik bus Go KL dari KLCC ke Bukit Bintang. Ane berharap banget bisa menemukan semacam kuliner yang bisa ane santap di sekitar lokasi penginapan di Bukit Bintang. Dan ane berharap kuliner yang ane temukan itu adalah nasi lemak.

Sesampainya di Bukit Bintang waktu sudah menunjukan jam 11 malam. Masih terlihat keramaian di sepanjang jalan, namun tidak seramai sebelumnya. Beberapa pertokoan sudah mulai tutup. Ane mengitari beberapa sisi jalan, namun tidak menemukan tempat jajanan makanan satupun (ane ga tau pasti apakah di sekitar jalan yang ane lalui ini memang tidak ada yg jualan makanan, atau mungkin warung kuliner nya yang sudah pada tutup). Akhirnya ane samperin salah satu convinent store yg masih buka. Disana ane menemukan nasi lemak. Yes! Hmm..walaupun sudah dikemas dalam kemasan cepat saji, setidaknya ane masih bisa merasakan makan nasi lemak disini. Tidak lupa ane beli extra food berupa bihun goreng (dalam bentuk kemasan cepat saji juga), dan satu botol air mineral kemasan 1,5 Liter. Setelah berjalan seharian keliling Kuala Lumpur, ane beristirahat di penginapan sambil menyantap nasi lemak yg sudah lama ane idam-idamkan ini. Inilah waktu nya makan pagi, makan siang, sekaligus makan malam ane :D

Nasi lemak. Kalau kata ane, nasi lemak ini seperti gabungan antara masakan Sunda dan masakan Minang, dimana nasi nya mirip banget dengan nasi liwet ala Sunda, dan lauk pauknya berupa gulai/rendang/balado mirip banget dengan masakan ala Minang.


OTW to Bandara KLIA 2
Ketika bangun besok pagi nya, ane sempat hilang ingatan sejenak. Ini ane lagi dimana? Sekeliling ane terlihat berbeda, tidak seperti biasanya. Setelah loading sekitar beberapa detik, lembaran-lembaran ingatan keliling Kuala Lumpur kemaren mulai hadir di pikiran ane. Serasa masih mimpi, ane masih setengah percaya dan setengah tidak percaya, ternyata ane bisa melewati ini semua. Alhamdulillah, trip hari pertama ane berjalan dengan lancar. Pada trip hari ke dua ini adalah saatnya keberangkatan ke kota berikutnya: Tokyo. Waktunya berkemas!

Setelah mandi dan menyelesaikan sarapan pagi di penginapan, ane mulai packing dan tata ulang susunan barang-barang di tas ransel ane. Oya, makan pagi yg disediakan oleh penginapan ini berupa roti bakar dengan beberapa pilihan selai, plus ditemani minuman teh manis atau kopi anget. Berhubung gratis, moment ini ane manfaatkan semaksimal mungkin, dengan mengambil sedikit porsi ekstra, alias dobel..haha.. Namun tetap dg gerakan santai dan elegan tentunya. *Note: ga ada tulisan larangan/batasan mengambil porsi makanan lho yaa, jadi bebas dong :D. Bahkan tadinya ane ingin mengambil beberapa potong roti lagi, mau dibungkus buat bekal di perjalanan :p Tapi niat ini ane urungkan, kasian ntar pengunjung lain yg belum sarapan jadi ga kebagian roti..hohoho.. 

Dari penginapan di Bukit Bintang ke KL sentral ane ingin mencoba rute yang sedikit berbeda: naik monorel. Yihaaa! Walaupun ongkos nya sedikit lebih mahal dibanding pake rute bus go KL dan kereta (rapid train), namun tidak ada salahnya untuk dicoba. Kapan lagi dong naik monorel, nungguin yang di Jakarta juga belum pasti tahun berapa bakalan ada. Ya ga? :D
 

KL Monorel

Nasi Briyani Kambing dan Air Limau, Yummy!!
Sesampainya di bandara KLIA 2, ane langsung cek in dan setor bagasi (tas ransel yg gede sengaja ane taro di bagasi biar ga ribet). Ane liat jam, hmm..masih ada waktu sekitar 1 jam menjelang take off. Masih ada cukup waktu buat makan siang dan solat. Langsung dah ane kelilingin semua jajaran food court yang ada disana. Momen ini ane manfaatkan semaksimal mungkin untuk memilih kuliner spesifik yang ada di sini. Yang Malaysia banget gitu. Dan yang masih cukup di budget juga tentunya. 

Setelah membanding-bandingkan beberapa opsi yang ada, ane sangat tertarik pada menu di salah satu foodcourt: nasi briyani kambing! Liat harga nya juga cocok dengan uang ringgit yg masih tersisa di dompet ane. Tadinya sempat ragu juga dengan makanan di bandara. Karena sesuai pengalaman ane kalau di bandara di Indonesia, jarang ada makanan yg enak. Ternyata di luar dugaan ane, menu nasi briyani di sini enak banget. Asli, beneran enak banget gan! Bahkan jauh lebih enak daripada nasi briyani yang ane cobain di Singapura (saat trip hari terakhir). Nasi briyani ini punya ciri khas yang spesifik yaitu dari segi beras dan rempah nya. Tidak seperti beras biasa yang geometrinya oval lancip, beras briyani yang ini geometrinya lebih mendekati bentuk silinder kecil, halus-halus dan panjang-panjang. Yang paling mantap tentu bumbu dan aromanya. Nasi briyani ini berasa banget rempah-rempah khas India nya. Gulai kambing yang dituang di atas nya juga mantap banget. Rekomended banget deh pokoknya. Buat agan-agan yang sempat mampir di bandara KLIA 2, silahkan cobain deh menu yang ini kalau ga percaya :D Nama foodcourtnya ane lupa, tapi klo ga salah nama nya sama dengan merek yg tercantum di piringnya (ada di gambar).
 

Nasi briyani + gulai kambing, ditemani segelas air limau dingin di foodcourt bandara KLIA 2. Enak banget!

Rincian Biaya
Berikut ane lampirkan rincian biaya ane selama di Kuala Lumpur. 

Rincian biaya perjalanan ane di Kuala Lumpur

Tips Dasar Naik Angkutan Umum di Kuala Lumpur
Tips dasar ini sebenarnya tidak hanya di Kuala Lumpur saja, namun berlaku juga untuk kota-kota besar di dunia yang sudah mempunyai sistem angkutan masal (rapid transportation) yang baik, seperti Tokyo, Singapura, termasuk juga Jakarta. Tips nya adalah kuasai jalur/rute transportasi masal nya, seperti kereta masal dan bus masal nya. Sebagai contoh, kalau di Jakarta, yang penting agan harus menguasai rute kereta communiter line (KRL) dan rute bus trans jakarta (busway). Begitupun di Kuala Lumpur, yang harus agan kuasai adalah rute rapid train, monorel, dan bus Go KL. 

Menguasai disini bukan berarti harus hafal semua trek-treknya. Namun agan cukup saja mengerti kemana arah-arahnya, dimana titik/stasiun terdekat dari rute yang akan di tempuh, serta perhatikan croslinking atau titik temu strategis antar jalur yang menjadi “jembatan transit” menuju ke transportasi berikutnya. Mayoritas stasiun kereta masal maupun halte bus masal berada di titik-titik strategis kok, karena pastinya ini sudah menjadi pertimbangan utama saat pembangunan fasilitas infrastruktur di rute-rute tersebut. 

Kalau masih ragu, bawa saja selalu peta rute mass transportation tersebut di kantong agan (ane aja kalau ke Jakarta masih suka ngantongin peta jalur busway dan KRL, soalnya ane paling ga kuat ngafalin jalan..hehe). Nah, kalau rute bus dan kereta sudah agan kuasai, berikutnya agan bisa lebih leluasa menentukan pilihan jalur-jalur yang paling efektif dan paling efisien sesuai dengan rute yang ingin agan tuju. Adapun rute bus Go KL kan sudah ane lampirin di atas tuh, selanjutnya tinggal rute rapid train dan monorel nya, nih sudah ane serching di google gambar yang resolusi nya agak gede biar lebih jelas, berikut ane lampirin di bawah.
 

Rute rapid train dan monorel di Kuala Lumpur [pict: spad.gov.my]

Kuala Lumpur in Gallery
Sebenarnya masih banyak spot-spot sightseeing bagus di Kuala Lumpur yang belum ane kunjungi, antara lain:
  • Merdeka Square (dikenal juga dengan sebutan dataran merdeka atau selangor padang), di sini pusat sejarah kemerdekaan Malaysia yang berisi bangunan-bangunan bersejarah dan beberapa museum.
  • Perdana Botanical Garden, berisikan taman, museum dan bangunan-bangunan bersejarah Malaysia
  • KL Tower, menara telekomunikasinya KL, dari kejauhan KL Tower ini modelnya mirip dengan Monas di Jakarta
  • Explore China Town sampai ke dalam-dalamnya (antara lain petailing street, berbagai macam bangunan kuil tempo dulu, berbagai toko souvernir khas etnis China, dsb)
  • Explore jalan alor yang terkenal banget dengan jajanan kuliner nya.
Tapi entah mengapa spot-spot tersebut serasa kurang begitu menarik buat ane. Apa mungkin karena sudah terlalu mainstream? Hoho.. Selain itu, waktu yang ane miliki juga sangat terbatas. Namun jika agan-agan punya waktu lebih banyak di Kuala Lumpur dan ingin menjelajahi semua tempat tersebut, kenapa ngga? Setiap orang punya selera masing-masing. Apa-apa yang menarik buat ane belum tentu menarik buat orang lain, begitupun sebaliknya. So let’s make your own itinerary based on your own goal, because you are the pilot of your own journey! Mudah-mudahan artikel singkat yang ane tuliskan di sini sedikit banyak bisa memberikan gambaran mengenai kota Kuala Lumpur. Dan mudah-mudahan artikel ini bisa menjadi salah satu referensi buat agan-agan yang ingin traveling ke Kuala Lumpur (buat yang belum pernah) atau ingin berkunjung kembali ke Kuala Lumpur (buat yang sudah pernah ke KL).

Sebagai penutup berikut ane share beberapa hasil jepretan ane lainnya yg belum ane tampilkan di tulisan di atas. Namun berhubung tulisan di sini terlihat sudah kepanjangan, ada baiknya kumpulan foto-fotonya ane bundel khusus di artikel berikutnya, disini.


No comments:

Post a Comment