Monday, May 15, 2017

Solusi Deteksi Dini Gangguan Fungsi Ginjal dengan RENOGRAF Terpadu



Setiap tahun, tren penyakit katastropik di Indonesia terus meningkat, termasuk penyakit ginjal. Hingga tahun 2015 saja terdapat sebanyak 3 juta kasus sistem saluran kemih. Ini menjadi peringkat tertinggi ketiga. Dan total biaya klaim Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) menghabiskan biaya lebih dari 3 Triliun rupiah. Tingginya populasi penyakit ginjal dan tren yang terus meningkat akan membebani masyarakat, bangsa dan negara. Karena akan menanggung kerugian ekonomi untuk mengcover biaya terapi dan pengobatan. Selain itu juga berdampak terhadap penurunan angka produktivitas karena penyakit ginjal berpotensi menyerang berbagai kalangan usia, termasuk usia produktif. Menteri Kesehatan pun turut menyatakan bahwa “penting nya upaya preventif dan promotif serta screening bagi masyarakat, terutama yang mempunyai risiko tinggi”. Oleh karena itu diperlukan suatu teknologi inovatif sebagai upaya untuk mendeteksi dini gangguan fungsi ginjal dengan biaya terjangkau, proses cepat, hasil akurat, serta aman digunakan. Renograf bisa menjadi salah satu solusinya.


Fakta Penyakit Ginjal

Sebelum masuk ke pengenalan renograf, ada baiknya dipaparkan terlebih dahulu informasi mengenai penyakit ginjal. Berikut adalah beberapa fakta terkait penyakit ginjal:
  • Kerusakan jaringan ginjal (nefropati) merupakan penyakit tidak menular yang sebenarnya dapat dicegah
  • Penyakit ginjal sering dijuluki silent diesease, karena seringkali tidak menunjukkan tanda-tanda peringatan/indikasi.
  • Jika tidak dideteksi lebih awal, kondisi ginjal penderita akan terus memburuk dari waktu ke waktu.
  • Penyakit ginjal bersifat irreversible, artinya tidak bisa menjadi normal kembali, yang bisa dilakukan hanyalah mempertahankan fungsi ginjal yang ada.
  • Penyakit ginjal tidak memandang usia, bahkan usia remaja, anak-anak, balita dan bayi pun berisiko terkena penyakit ginjal.
  • Rata-rata pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal cenderung terlambat dalam melakukan pemeriksaan, hingga sudah terlanjur parah (kronis).
  • Kondisi ginjal yang sudah terlanjur parah (kronis) akan lebih sulit disembuhkan dibandingkan dengan mengobati gangguan ginjal yang masih stadium awal.
  • Jika gangguan fungsi ginjal dapat diketahui lebih awal, maka pengobatan dan tindakan medis pun dapat segera dilakukan lebih awal sebelum kondisi ginjal terlanjur parah (kronis). Ini akan memperbesar peluang angka kesembuhan pasien

Melihat fakta-fakta di atas, serta tren penyakit ginjal yang terus meningkat, maka dari itu PT Sarandi Karya Nugraha (PT SKN) bekerja sama dengan Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir - Badan Tenaga Atom Nasional (PRFN-BATAN) melakukan riset dan pengembangan terhadap suatu alat yang bisa digunakan untuk mendeteksi gangguan fungsi ginjal lebih awal secara langsung (on-line) dan akurat. Alat ini dinamakan RENOGRAF.


Tentang Renograf

Perangkat Renograf terpadu adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi (penurunan) fungsi ginjal sedini mungkin. Sehingga tindakan medis yang tepat dapat segera dilakukan sebelum kondisi ginjal menjadi kronis (preventive action). Alat ini dapat mendeteksi fungsi ginjal secara langsung (on-line) dan akurat. Sistem elektronik pun cukup simpel, kompak, praktis dan terintegrasi dalam satu modul berbasis USB serta menggunakan komponen-komponen lokal.

Dengan Renograf pasien cukup tinggal duduk manis ditempat duduk selama proses renografi berlangsung. Dan setelah beberapa menit berikutnya hasil sudah bisa didapatkan. Nah, hasil pembacaan dari renograf inilah yang menjadi acuan untuk menilai apakah ginjal seseorang masih dalam kondisi normal, atau sudah ada gangguan. Jika terindikasi adanya gangguan maka tindakan medis dan pengobatan pun bisa segera dilakukan lebih awal sebelum kondisi ginjal menjadi kronis. Sehingga renograf ini sangat cocok untuk mendukung program peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya pada upaya/tindakan pencegahan (preventif). Renograf dapat mendeteksi kondisi kesehatan pada masing-masing ginjal manusia secara spesifik, yaitu pada ginjal kiri dan ginjal kanan.

Fungsi Renograf

Berikut beberapa fungsi renograf:
  1. Renograf digunakan untuk pemeriksaan fungsi ginjal secara langsung, cepat, aman dan akurat.
  2. Di bidang kedokteran, digunakan sebagai sarana screening diagnostic agar penurunan fungsi ginjal ditemukan sedini mungkin dan dapat diatasi (diobati) lebih awal sebelum menjadi kronis.
  3. Selain itu alat ini dapat digunakan sebagai sarana pemantauan hasil pengobatan atau tindakan medis untuk menentukan pengobatan yang tepat. 

Konfigurasi Renograf

Secara umum perangkat renograf terdiri dari 3 bagian utama:

1. Modul kursi + unit detektor (input)

Bagian ini digunakan sebagai tempat duduk sekaligus pemeriksaan ginjal pasien melalui detektor. Konstruksi terbuat dari pipa dan plat baja, jok dari busa dibungkus vinyl dan cover landasan dari ABS. Bagian detektor menggunakan timah hitam dan kuningan. Pengaturan gerakan naik-turun dan sandaran punggung kursi melalui mekanisme elektrik, menggunakan remot dan aktuator.



Konfigurasi Renograf

2. Modul elektronik (processing data)

Bagian ini digunakan sebagai media pengolah data pasien dari detektor untuk berikutnya diteruskan ke modul komputer. Sistem elektronik simpel, kompak dan praktis, yang terintegrasi dalam satu modul berbasis USB.

3. Modul komputer + printer (processing & output)

Unit komputer digunakan sebagai media pengolah dan keluaran data (output). Menggunakan perangkat (hardware) standar dan OS standar (compatible dengan windows XP dan windows 7). Output berupa data grafik renogram yang menunjukkan kondisi kesehatan ginjal yang sebelumnya telah dideteksi oleh detektor. Hasil dapat dicetak menggunakan printer

Prinsip Kerja Renograf

Pada dasarnya metoda renografi adalah memonitor kedatangan, sekresi, ekskresi (arrival, uptake, transit and elimination) dari radiofarmaka pada ginjal sesaat setelah injeksi intravena. Pemonitoran dari luar tubuh ini dimungkinkan karena radiofarmaka yang digunakan mengandung isotop yang memancarkan radiasi gamma. Hasil pengukuran adalah berupa kurva renogram dan perhitungan tertentu.

Fisiologis renogram (normal) terdiri atas 3 fase:

Fase I:

Memberikan informasi tentang kapasitas respon renovaskuler. Kurva memiliki up-slope yang tajam dan berlangsung cepat (sekitar 30 detik)

Fase-fase pada Kurva Renogram

Fase II:

Memberikan informasi tentang kapasitas uptake, konsentrasi dan sekresi jaringan parenchym ginjal (nephron). Kurva memiliki up-slope yang lebih landai dan berlangsung kurang dari 5 menit.

Fase III:

Memberikan informasi tentang kapasitas ekskresi atau eliminasi kedua ginjal. Kurva menurun (down-slope) dimulai dari puncak fase II sampai akhir pemeriksaan.

Ketiga fase merupakan refleksi keadaan urodinamik kedua ginjal. Gangguan pada masing-masing fase memiliki makna klinis yang berbedda. Walaupun secara komprehensif dapat saling mempengaruhi.

Indikasi Pemeriksaan

Indikasi pemeriksaan renografi dapat dilakukan atas permintaan dokter untuk pasien dengan berbagai latar belakang klinis gangguan fungsi ginjal. Renografi dalam sistem pelayanan kesehatan dapat berperan sebagai sarana pemeriksaan rutin (medical check up) maupun sebagai sarana pemantauan hasil pengobatan/ tindakan medis.

Kurva Renogram

Adapun hasil pembacaan detektor diterjemahkan menjadi kurva renogram. Berikut beberapa contoh pola umum renogram.
Pola umum Renogram

Keunggulan Renograf

Beberapa keunggulan renograf hasil kerjasama antara PT SKN dan PRFN BATAN antara lain:

  1. Produk lokal, karya anak bangsa
  2. Mayoritas menggunakan komponen lokal, sehingga suku cadang terjamin
  3. Biaya investasi dan perawatan lebih murah sehingga mempunyai daya saing yang tinggi
  4. Konsumsi daya listrik rendah (setara dengan PC unit standar), hemat energi
  5. Isotop sebagai tracer yang digunakan sudah bisa diproduksi di dalam negeri
  6. Dosis yang digunakan sangat rendah sehingga lebih aman
  7. Monitoring fungsi ginjal secara on-line, cepat, dan langsung didapatkan hasilnya serta terdokumentasi dalam komputer
  8. Simpel dan praktis serta mudah dalam pengoperasiannya (user friendly
  9. Biaya per pasien menjadi murah dan terjangkau (cost friendly
  10. Telah tervalidasi dan potensial untuk komersialisasi

Komparasi Kamera Gamma vs Renograf

Berikut adalah perbandingan pemeriksaan ginjal menggunakan Kamera Gamma dan Renograf:
Komparasi Kamera Gamma vs Renograf (1)
Komparasi Kamera Gamma vs Renograf (2)
 
Resume

Telah berhasil dibuat prototype Renograf KA IR 3 hasil kerjasama antara PT SKN dan PRFN BATAN. Ini merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari prototype renograf sebelumnya yang telah tervalidasi dalam workshop yang diselenggarakan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) di Yangoon, Myanmar. Produk ini telah diregistrasi dan mendapatkan izin edar dari Kementrian Kesehatan RI. Renograf juga mendapatkan Penghargaan Karya Anak Bangsa pada acara pembukaan Pameran Pembangunan Kesehatan dan Pameran Produksi Alat Kesehatan Dalam Negeri Tahun 2016 di Jakarta International Expo Kemayoran beberapa waktu lalu (18/11/16).

Pemberian Penghargaan Karya Anak Bangsa bidang Farmasi dan Alkes 2016 oleh Menteri Kesehatan RI (pict: koran-sindo.com)


Untuk rencana ke depan dari PT SKN dan PRFN BATAN adalah terus meningkatkan program sosialisasi dan promoting renograf ke berbagai pihak dan stakeholder. Diharapkan semakin banyak pihak yang mengenal renograf, baik dari kalangan pemerintah, tenaga ahli medis di rumah sakit, klinik, puskesmas, dan tenaga ahli lainnya, hingga pihak akademisi, peneliti maupun masyarakat umum. Mudah-mudahan produk renograf ini memberikan manfaat luas bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.



 

Untuk Info Lebih Lanjut Dapat Menghubungi:
 

PT Sarandi Karya Nugraha (PT SKN)   
  Marketing  : Jl. Komplek Tanjung Mas Raya B1/31 Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Indonesia
  Pabrik       : Komplek SENTRIS E/9, Cibatu – Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia.
  Telepon     : 021-78842435 (marketing); 0266-218444 (pabrik)
  Fax           : 021-78842436 (marketing); 0266-218555 (pabrik)
  Email        : info@sarandi.co.id
  Website    : www.sarandi.co.id

Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir – Badan Tenaga Atom Nasional (PRFN BATAN)


Referensi: 
 
Referensi data medis:

No comments:

Post a Comment